SALEM TEUKA DI GAMPONG KRUENG TINGGAI
KANTOR KEUCHIK KRUENG TINGGAI
RAPAT APARATUR GAMPONG
POSKO PPKM
SEJARAH SINGKAT GAMPONG KRUENG TINGGAI
Gampong Krueng Tinggai merupakan salah satu Gampong dari 32 Gampong di Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat yang terletak di Jalan Meulaboh – Kuala Bhee KM 15. Krueng Tinggai merupakan Ibukota dari Kemukiman Krueng Tinggai yang menawungi 4 gampong yaitu Gampong Krueng Tinggai, Gampong Leubok, Gampong Pange dan Gampong Deuah. Gampong Krueng Tinggai memiliki potensi ekonomi pada sektor pertanian, perkebunan dan perikanan air tawar. Rata-rata pendudukan di Gampong Krueng Tinggai bermata pencaharian pada sektor pertanian dan perkebunan, sebahagian kecil masyarakatnya adalah Aparatur Sipil Negara (ASN). Jumlah total pendudukan Gampong Krueng Tinggai berdasarkan data Tahun 2020 adalah 406 Jiwa, terdiri dari jumlah Laki-laki 199 jiwa dan Perempuan 207 jiwa. Berdasarkan sejarah dari penuturan salah seorang sesepuh Gampong Krueng Tinggai, M.JAFAR PUTEH. Gampong ini sudah ada sejak zaman kolonial belanda atau di masa Kesultanan Iskandar Muda berkuasa di Aceh. Wilayah gampong ini termasuk dalam kerajaan (Ulee Balang) Mesjid Tuha yang membawahi beberapa wilayah termasuk salah satunya Gampong Krueng Tinggai Asal usul nama Gampong Krueng Tinggai. Secara Bahasa nama Gampong Krueng Tinggai diambil dari Bahasa Aceh, di mana krueng adalah sungai dan tinggai diartikan bekas/mantan. Konon pada zaman dahulu telah terjadi fenomena alam, di mana Krueng Bubon aliran airnya berpindah arus ke bagian Timur Gampong Krueng Tinggai, akibat dari kejadian ini sungai yang lama berubah menjadi kolam besar dan airnya tidak mengalir lagi, bentuknya persis seperti telaga atau dalam Bahasa Aceh sering disebut dengan Krueng Matee. Dari sinilah asal muasal nama Gampong Krueng Tinggai yang dinobatkan oleh tokoh-tokoh masyarakat pada masa itu yang memiliki arti bekas sungai akibat berpindahnya aliran Krueng Bubon.